Bismillahirrohmaanirrohiim

Al-Habib Ja’far bin Syaikhan bin Ali bin Hasyim bin Syeikh bin Muhammad bin Hasyim Assegaf (PASURUAN)

----
---
Beliau adalah Guru dari banyak 'Ulama & Auliya di Tanah Pasuruan & Negeri ini, lahir di kota Ghurfah, Hadramaut pada tahun 1298 H. Ayahnya ayahnya, Al-Habib Syaikhan bin Ali Assegaf yang juga Gurunya adalah seorang 'Ulama, Ibunya seorang yang shalihah bernama Ruqayyah binti Muhammad Manqusy.

Sedari kecil selain beliau menimba ilmu dari Ayahnya, beliau juga menyempatkan diri berguru pada banyak 'Ulama Hadramaut diantaranya : Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi (pengarang ‘Iqdul Yawaaqit), Al-Imam Al-Qutub Al-Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi (shohibul Simthud Durar),
Al-Imam Al-Habib Ahmad bin Hasan Alatas. Juga sempat menimba ilmu pada beberapa 'Ulama Haramain saat melaksanakan ibadah haji, diantaranya adalah : Al-Habib Husin bin Muhammad Alhabsyi ( Mufti Syafi`i Haramain ), Al-Habib Muhammad bin Salim As-Sirry, Al-Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdhor.

Beliau adalah seorang ahli tafsir, juga menguasai banyak ilmu al-quran, bacaannya sangat fasih, suaranya merdu, bahkan Gurunya sendiri Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdhor memberikan gelar "al-Quran berjalan" untuk beliau, setiap kali bertemu dengan Habib Ja'far, gurunyaitu sering mengucapkan : "Ahlan bil Quran wa ahlan bi ahlil Quran". Bahkan gurunya itu jg sering menyerahkan tugas untukmenjadi imam kepada Habib Ja'far karena dalam bacaannya amat elok menurut hukum tajwid serta penuh kekhusyukan.

Habib 'Alwi bin 'Ali al-Habsyi juga pernah berkata : "Ketika mendengar bacaan Habib Ja'far, aku mengikuti pendapat yang mengatakan bahwa membaca al-Fatihah di belakang imam dalam shalat jahriyyah tidak wajib kerana hudhur yang kurasakan dari bacaan Habib Ja'far". Tak sedikit pula yang mengatakan bahwa: "Kalau Habib Ja'far membaca al-Quran, maka setiap huruf yang beliau ucapkan itu seakan-akan berbentuk".

Beliau hijrah ke Indonesia, setelah 8 tahun di kota kelahirannya di Ghurfah sekembalinya dari Makkah, dan menetap 2 tahun di Tarim, sesampainya di Indonesia beliau sempat menetap di Bondowoso dan tak lama kemudian pindah ke Pasuruan, beliau membuka majelis taklim disana, mendidik para murid yg kemudian banyak yang menjadi ulama besar termasuk KH HAMID.

Seorang ulama dan waliyullah yang berahlaqul karimah juga keluasan ilmu yang tiada tara juga di karuniani karomah yang luar biasa, diantara karomah beliau adalah salah satu diantaranya pernah suatu ketika ada seorang Tamu datang berkunjung ke rumah Habib Ja’far Assegaf dan minta di sediakan buah Kurma yang mungkin waktu itu buah kurma sulit untuk didapatkan, Ketika itu juga Habib Ja’far membuka jendela menjulurkan tangannya keluar jendela dan ternyata di tangan nya sudah ada beberapa buah korma yang masih segar seperti baru di petik dari pohonnya. Bukan main kagetnya Tamu tersebut menyaksikan kejadian luar biasa tersebut. Beliau juga sangat memuliakan setiap tamu yang datang berkunjung kerumahnya dan beliau sendiri yang menuangkan minuman kedalam gelas para tamu.

Beliau wafat pada hari Senin, tanggal 14 Jumadil Akhir 1374 H. Jasad beliau lalu dimakamkan di samping masjid jami Pasuruan.

(Disadur ulang oleh : Raden Mas Leyehleyeh)







.

PALING DIMINATI

Back To Top