Bismillahirrohmaanirrohiim

NGAJI PAGI BARENG PAK KATIB (62) : TENTANG KESAKTIAN (2)

Oleh KH. Katib Masyhudi

(Bismillahirrah­manirrahim, saya berniat ngaji karena Allah,semoga Allah memberikan ilmuNya dan menolong untuk bisa mengamalkannya)
---------------­--------------
TENTANG KESAKTIAN (2)
(Jika kita kehilangan)

Telah datang kepada saya seseorang yang kehilangan uangnya Rp. 55 juta. Uang itu baru saja ia ambil dari bank dan ia taruh di dalam mobilnya. Sedianya hari itu ia mau membawa pulang anaknya yang sedang opname di RS, dan uang itulah yang akan ia pakai untuk membayar biaya RS. Tapi ketika ia selesai mengurus administrasi RS dan hendak mengambil uang tersebut di mobil, ternyata kaca samping bagian depan mobil telah pecah dan uang yang ia simpan di dalamnya telah raib. Hilang. Disikat maling.

Intinya orang itu meminta tolong kepada saya bagaimana supaya uang yang telah hilang itu bisa kembali. Ia meminta petunjuk kepada saya, bacaan apa yang harus ia baca, dan amalan apa yang harus ia amalkan. Dimintai tolong untuk hal-hal seperti itu, jujur saya sangat bingung. Ilmu saya belum (atau tidak mungkin) sampai kepada 'mengembalikan'­ barang hilang seperti itu. Karena menurut pendapat saya, jika barang yang diambil maling itu bisa kembali, tentu tidak ada orang yang mau maling.

Akhirnya hanya saya nasehatkan kepada orang itu, sesuai dengan ilmu yang saya miliki dan yang saya amalkan jika saya kehilangan, yaitu :
(1) Melapor kepada polisi.
(2) Memahami dengan baik, bahwa barang yang hilang, itu hanya memiliki 2 kemungkinan, yaitu : jika masih menjadi rejekinya pasti akan kembali (walaupun tidak dicari sekalipun), dan jika sudah bukan rejekinya maka tidak akan kembali (walaupun usaha mencarinya telah mati-matian, dan telah minta tolong pada 1000 kyai, 1000 orang pintar, 1000 dukun). Namun secara logika, kemungkinan sudah bukan rejekinya itu lebih besar, sebab kalau masih rejekinya tentu masih tetap berada di tangan dan tidak hilang.
(3) Berdoa dan meyerahkan urusannya kepada Allah. Adapun doanya, yaitu : Ya Allah, jika barangku yang hilang itu masih Engkau kehendaki sebagai rejekiku, maka kembalikanlah kepadaku. Tapi jika memang sudah bukan rejekiku, maka aku mohon kepadaMu ya Allah, agar Engkau beri aku gantinya yang lebih baik.
(4) Bersabar dan menunggu ganti yang lebih baik dari Allah.

Yang penting jangan sampai kita kehilangan, lantas kita pergi ke dukun, kecuali jika kita ingin tambah kehilangan lagi atau tambah dosa-dosa kita. Karena kita pasti hanya akan su-udzdzon kepada banyak orang, tanpa bukti yang jelas kecuali hanya dugaan-dugaan nafsu semata. Amalkan saja ilmu saya di atas, Insya Allah barang yang hilang akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik, dan kita akan mendapatkan pahala sabar yang besar.

Wallahul Musta'aan, wa'alaihit tuklaan
Sabtu Kliwon, waktu shubuh
6 April 2013.


.

PALING DIMINATI

Back To Top